Selasa, 25 Oktober 2011

Hebat! Anak Indonesia Juara Umum Lomba Matematika Internasional

Nurvita Indarini - detikNews

Jakarta - Jangan remehkan anak-anak Indonesia! Di kancah internasional, mereka bisa unjuk gigi. Sekelompok bocah asal Indonesia menjadi juara umum lomba matematika internasional. Prestasi yang sangat membanggakan.

"Mereka menjadi juara umum dalam lomba matematika Wizard at Mathematics International Compteition (WIZMIC)," ujar orang tua peserta lomba tersebut, Chaidir Purwadi, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (25/10/2011).

Lomba tersebut digelar di City Montessori School Lucknow, India, pada 21-24 Oktober 2011. 16 Siswa asal Indonesia terbang ke Lucknow dan dibagi dalam 4 kelompok.

Mereka yang menjadi juara umum adalah Adrianzka Mayreswara Dewa dari SDI Al Azhar 9 Kemang Pratama Bekasi, Gian Cordana Sanjaya dari SDK Marsudirini Negara Bali, Boen Anthony William Brian dari SMP Mahatma Gandhi School, serta Nadhira Salsabila dari SMP Labschool Kebayoran.

Di kategori perorangan, kontingen Indonesia mendapat 2 emas, 5 perak dan 9 Perunggu. Emas kategori perorangan diraih oleh Gian Cordana dan Boen Anthony William Brian. Di kategori grup, Indonesia sukses memperoleh 1 emas dan 3 perunggu. Sedangkan di kategori tim, Indonesia mendapat 1 emas dan 3 perak.

Lomba matematika kali ini diikuti siswa-siswa dari China, Thailand, Philipina, India, Afrika Selatan dan Indonesia. Pesertanya merupakan siswa kelas 6 hingga 9. Sedangkan pelajar Indonesia yang dikirim adalah siswa kelas 6 hingga 8.

"Keberhasilan siswa siswi tersebut membuktikan bahwa pelajar Indonesia memiliki potensi dan kemampuan yang tidak kalah dengan negara lain," ucap ayahanda Fauzan Hanandito Chaidir dari SMPN 1 Bogor ini bangga.

Kontingen Indonesia berasal dari KPM Internasional yang dipimpin oleh Ridwan Saputra. Rencananya para pelajar itu akan kembali ke Indonesia pada Kamis 27 Oktober mendatang.

"Saat penutupan acara, anak-anak diminta menari Tari Saman hingga dua kali. Ini sekaligus juga untuk pertukaran kebudayaan. Anak saya senang karena bisa lomba bersama dari orang berbagai ras," ucap Chaidir yang selalu memantau kegiatan kontingen Indonesia di WIZMIC itu dari Tanah Air.

(vit/fay)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Yogyakarta raih tujuh medali olimpiade penelitian siswa

Jakarta (ANTARA News) - Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih tujuh medali pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2011 yang diikuti 90 siswa SMA dari 17 provinsi di Indonesia.

"Keberhasilan Yogyakarta meraih medali terbanyak membuktikan, bahwa propinsi tersebut akan memiliki bibit peneliti di masa datang," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal saat menutup OPSI di Jakarta, Rabu.

Fasli menambahkan masyarakat Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persoalan seperti korupsi dan kekerasan, tetapi sebenarnya orang luar melihat Indonesia ini adalah negara dengan potensi yang besar.

"Kita harus punya mimpi suatu saat menjadi bangsa yang bermartabat. Dan mimpi itu harus dibangun dari sekarang, dan itu bisa dimulai dengan melakukan penelitian di sekolah," katanya.

Jika kreativitas dan inovasi dikembangkan sejak sekarang di tingkat sekolah maka lanjut Fasli Indonesia sudah punya calon peneliti ke depan.

Fasli pada kesempatan itu juga mengimbau kepada guru agar mengarahkan anak didiknya menjadi siswa yang kreatif dan inovatif sehingga impian Indonesia menjadi negara terbesar ke-8 di dunia pada 2045 bukan hal yang mustahil.

"Untuk memacu semangat anak bangsa menjadi para peneliti handal pemerintah memberikan insentif pendanaan kegiatan inovasi dan kreatifitas kepada sekolah-sekolah di seluruh Tanah Air," katanya.

lebih lanjut Wamendiknas mengatakan saat ini pemerintah sedang mengembangkan pemberian kesejahteraan yang lebih kepada para peneliti di Indonesia.

"Kami mendorong siswa-siswa yang berhasil pada olimpiade peneliti siswa kali ini untuk menjalin komunikasi dengan orang-orang pintar yang dimiliki Indonesia," katanya.

Indonesia mempunyai 2000 profesor yang tersebar di 27 negara dan seanyak 45 pelajar yang tergabung dalam pelajar Indonesia di 45 negara. "Mereka semua bisa dijadikan referensi untuk menjadi anak bangsa yang terbaik," ujarnya.

Fasli mengatakan opsi ini diadakan dengan memberikan banyak peluang. Kategori yang diberikan banyak yaitu kategori juara, penghargaan makalah, display, poster favorit, penghargaan bidang ilmu matematika, fisika, kimia, biologi. Hal itu dimaksudkan agar olimpiade ini tidak elitis.

Dengan demikian semakin banyak siswa yang mendapat kesempatan karena ruang geraknya lebih terbuka sehingga akan muncul potensi dari daerah-daerah, tambahnya.

Para pemenang medali emas, yakni Bintang Rantau Randa dan tim dari SMAN 1 Kasihan Bantul, Febrianti Silviana Dewi dan tm dari SMA Muhammadiyah 2, DIY.

Medali perak diraih Ridwan Budiyanto dan tim dari SMAN I Karangmojo DIY, medali perunggu diraih Maulida Norma Anisa dari SMAN I Yogyakarta. Penghargaan makalah diraih Bintang Rantau Randa dan tim SMAN 1 Kasihan Bantul, DIY, penghargaan interaksi diraih irfan Joyo Kusumo dari SMAN I Yogyakarta dan penghargaan bidang ilmu matematika diraih Rahmat Hadi Saputro dari SMAN 1 Yogyakarta.
(T.Z003/S006)

Selasa, 11 Oktober 2011

UGM luncurkan website "Rumah Pintar"

Yogyakarta (ANTARA News) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada dan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu meluncurkan "website" rumah pintar dan motor pintar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Keberadaan `website` tersebut diharapkan semakin menarik bagi pihak pengelola untuk meningkatkan jaringan dan pembangunan kapasitas di bidang teknologi informasi," kata Ketua II Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Ny Djoko Suyanto dalam sambutan yang dibacakan Ny Dani Hendarman Supanji.

Selain itu, menurut dia pada peluncuran "website" tersebut, diharapkan juga akan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi rumah dan motor pintar.

Ia mengatakan, saat ini di DIY terdapat tujuh rumah pintar dan delapan motor pintar. Program rumah dan motor pintar merupakan implementasi dari program pilar Indonesia Pintar yang dicanangkan oleh SIKIB dan telah berkembang pesat dan tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan dan Layanan Riset Industri LPPM UGM Yusril Yusuf mengatakan, sasaran kegiatan rintisan rumah pintar adalah masyarakat perdesaan maupun perkotaan yang dipandang perlu mendapat fasilitas untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, kecakapan hidup, dan pengembangan sikap mental keribadian dalam upaya menyelaraskan dengan perkembangan masyarakat.
(B015*H010)