Kamis, 18 Agustus 2011

Books for Hope Perluas Wawasan Anak Pedesaan


VIVAnews - Books for Hope, organisasi nirlaba yang bertekad mengapuskan siklus kemiskinan melalui pengadaan perpustakaan dan laboratorium komputer di wilayah pedesaan menggandeng Acer dan Microsoft untuk menjalankan programnya.

“Lahir dari keluarga miskin atau terpencil di pedesaan bukanlah kesalahan anak-anak. Anak-anak seperti ini membutuhkan campur tangan kita agar mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Grace Sai, Chief Executive Officer sekaligus pendiri Books for Hope pada talkshow bertajuk ‘Social Entrepreneurship and Online Movement for Social Change’ yang diadakan oleh FreSh (Freedom of Sharing) Forum, 24 Juni 2009.

Anak-anak yang tinggal di pelosok tidak mengetahui bahwa banyak yang bisa mereka lakukan ketika mereka dewasa. “Saya pernah mengajukan pertanyaan pada puluhan anak di sebuah perkampungan terpencil, apa cita-cita mereka. Ternyata hanya ada 3 cita-cita yang mereka ketahui yakni dokter, guru, dan petani karena profesi itulah yang ada di keseharian mereka,” kata Grace. “Dengan membaca buku atau internet, wawasan mereka akan terbuka bahwa mereka bisa menjadi astronot, ilmuwan, atau apa saja saat mereka dewasa kelak,” ucapnya.

Books for Hope menggandeng Acer dan Microsoft untuk memberikan nilai tambah pada program mereka dengan menyediakan hardware dan software yang bisa mendukung dan menjangkau kalangan yang lebih luas.

Acer menyediakan hardware untuk membantu pembelajaran dan Microsoft menyediakan Windows Multipoint dan aplikasinya seperti Mouse Mischief yang membuat satu komputer di kelas bisa digunakan secara bersama-sama oleh sampai 35 siswa sekaligus.
“Saya yakin, dengan mengajarkan anak-anak keahlian komputer, mereka akan dapat berpartisipasi dalam perekonomian modern di masa depan,” ucap Grace.

Tidak ada komentar: